PR dan KORPORASI
keberadaan
PR menjadi sangat vital karena setiap korporasi menginginkan citra (image) yang
baik di masyarakat. Bahkan organisasi apapun, termasuk partai politik sekalipun
membutuhkan citra yang baik di masyarakat. Semua berupaya membangun citra
positif tentang perusahaan atau organisasinya.
Citra yang baik antara perusahaan dengan masyarakat akan tercipta dengan adanya komunikasi yang baik antara korporasi dengan masyarakat. Beberapa tahun belakangan, kata lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini masih sering terjadi miskomunikasi, sehingga perlu komunikasi terpadu antara korporasi dan masyarakat.
Dengan adanya PR juga akan tercipta mutual understanding atau saling pengertian antara korporasi dengan masyarakat. Perubahan paradigma dari kepentingan korporasi atau kelompok tertentu kepada kepuasan konsumen yang dalam hal ini harus diperhatikan perusahaan.
Iklan tidak cukup untuk sekarang ini dan perusahaan sekarang ini
harus mengerti akan tuntutan masyarakat. Dengan adanya PR akan tercipta saling
pengertian atau mutual understanding antara korporasi dengan masyarakat.
Tidak hanya sampai menjembatani antara perusahaan dengan
masyarakat, Public Relations juga harus inward looking atau melihat ke dalam
korporasi, yaitu menjadi jembatan antara top management korporasi dengan
karyawannya.
Melalui PR yang berfungsi sebagai internal affair akan disampaikan
kebijakan-kebijakan top management korporasi kepada karyawannya. Selain itu
juga melalui PR yang berfungsi sebagai internal affair ini, akan tercipta
hubungan yang baik dan saling pengertian antara top management korporasi dengan
karyawannya.
korporasi yang memiliki divisi atau bagian
hubungan masyarakat, harus mengikutsertakan divisi atau bagian hubungan
masyarakat dalam top management sehingga menjadi bagian dalam pengambilan
keputusan. Karena selama ini yang terjadi adalah Bagian Humas masih dipandang
sebelah mata dan berada pada middle level management, walaupun ada beberapa
perusahaan yang telah memberikan tempat pada bagian Humas didalam Top Level
Management.
PR
juga harus memenuhi unsur Integrity, independence (nonpartisan), Epertise,
Advocacy, Loyal dan bisa menjaga confidentiality, dan unsur terakhir harus
Fair.
PR abad 21 harus memiliki otak yang cerdas. Public Relations di abad
ke-21 harus learn and learn. Jangan menutup dan mengeksklusifkan diri dan harus
outward looking atau melihat ke luar dan mengikuti perkembangan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar