Alasan Konformitas
Baik maupun Jelek
Konformitas
lahir ketika adanya suatu permasalahan yang membutuhkan pendapat. Konformitas
dapat di definisi sebagai berikut :
- Sikap patuh tetapi lebih kepada mengalah atau mengikuti tekanan dari kelompok
- Perilaku seseorang yang sama ( seragam ) dengan perilaku orang lain atau perilaku kelompoknya
- Definisi konformitas mengandung tiga hal, yaitu : patuh, perceived group pressure, dan subjek tidak diminta untuk patuh.
Jadi
apabila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain
menampilkan perilaku tersebut dikatakan konformitas.
Konformitas dapat dikatakan baik karena bisa
mengajak khalayak dengan segera karena melihat kebanyakan orang memilih sikap
dan prilaku tersebut tanpa harus ragu akan kebenarnannya. Hal ini digunakan
sangat baik bagi perusahaan yang sudah ternama bisa menarik konsumen dengan
cepat. Contohnya saja pada suatu perusahaan yang hasil produknya sudah mendunia
dengan segera oarang yang baru terpengaruh dengan sikap dan prilakunya. Selain
itu kita tidak pusing dengan banyak pilihan yang ada. Kita secara instant
menemukan langsung apa pilihan kita.
Konformitas dapat dikatakan jelek bila orang
itu di ajak kearah yang bersifat negative yang bisa merugikan orang. Selain itu
konformitas dapat dikatakan jelek apa bila mempengaruhi orang yang memiliki
pilihannya yang menurut ia bisa di pertanggungjawabkan dan benar adanya yang
bisa goyah begitu saja karena adanya desakan dari rekan-rekannya sendiri.
Contohnya saja ketika kita sedang mengerjakan tugas laporan dan ternyata hasil
akhir yang di peroleh berbeda jauh dengan kelompoknya padahal jawabannya itu
yang benar karena desakan, karena kurang percaya diri maka ia pun terpengaruh
begitu saja.
Jadi konformitas bisa bersifat jelek maupun
baik tergantung dimana kita meletakannya dan memiliki fungsi yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar