Cerita Anekdot
Budi….
Alkisah
seorang pemuda keturunan Batak dan lahir di Medan liburan di Jawa dan berkeliling
mencicipi segala makanan daerahnya.
”Mba bli dawetnya mba”
“Sampuntelas mas”
“Ya memang harus pake gelas atuh
mba ah”
“Botem woten mas”
“Betul…. memang saya suka pake
santen mba”
“Dasar sinting ngi”
“Loh ko tau nama saya ginting sih
mba”
“Dasar wong edang “
“Wah emba betul lagi euny… saya emang
dari Medan mba”
“Haah… dasar wong ora doe otank”
“bah Bener… bener saya emang orang
batak”
“Dasar budek”
“Ya itu ba selain cendol saya suka
gudeg”
(Canghegar)
Open atau Oven
Suatu hari seorang
Ibu pedaleman alias orang pelosok yang jarang sekali pergi ke kota
besar pergi ke kota
untuk membawa uang pensiunannya di bank.
“Allhamdulilah dugi oge ka bank,
tapi mana pantona?”
Datang seseorang
masuk ke bank dengan kulit putih, ibu itu mengikuti sampai kedepan pintu.
“Kela naha tulisana open laina open mah kanggo
ngabakar hui?wah aya nu teu bener ieu the, tapi leres da ieu bank paranti
nyandak artos mah.ah dagoan we nepi kaluar jalma nu tadi.”
Setelah menunggu
lama ibu itu melihat ada seseorang keluar dengan kulit agak hitam.
“Wah emang teu bener ieu bank.”
(Canghegar)
Bukan Saya mah Deri
Awal pembelajaran
anak kelas tiga seperti biasa ribut.ketika salah seorang guru masuk dan
memberikan materi pembelajaran.
“Pagi anak-anak”
“Pagi Ibu guru”
“Perkenalkan saya Susan yang akan
mengajarkan B.inggris kepada kalian, are you ready to study with me?”
(sambil menanyakan
kedapa salah seorang yang duduk di depan kebetulan dia bernama Deri)
“Are you ready?”
“Bukan saya mah deri bukan redy.”
(Pengalaman teman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar