PENANGGULANGAN BANJIR
JAKARATA
Yang
terhormat rekan-rekan sejarat, yang terhormat menteri lingkungan beserta
jajarannya dan hadirin sekalian yang saya cintai.
Assalammualaikum
warakhmatullahhi wabarakatuh.
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat illahi rabbi, bahwasannya atas
segala ridho, nikmat dan karunia – Nyalah kita dapat berkumpul di acara ini
membahas mengenai “Penanggulangan Banjir Jakarta” dengan keadaan senat
walafiat. Salawat serta salam tak lupa selalu terlimpah curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad saw. Pada para keluarganya, para sahabatnya, para
thabi’i-thabi’i – Nya dan semoga sampai kepada kita selalu umat-nya yang selalu
taat kepada ajarannya.
Hadirin
sekalian yang berbahagia.
Banjir
merupakan peristiwa yang akrab bagi kota-kota di Pantai Utara Jawa termasuk kota Jakarta.
Jakarta yang dibangun oleh Jan Pieters Z. Coen
di awal abad ke-17 dengan konsep kota air ( water front city ) merupakan kota yang sangat akrab
dengan permasalahan banjir sejak awal pendiriannya.
Pada waktu
didirikan pada tahun 1619 pada lokasi pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia
dirancang dengan kanal-kanal seperti Amsterdam dan kota-kota lain di Belanda. Secara histories
semenanjung dan teluk Jakarta
memang rawan banjir akibat peningkatan debit air sungai-sungai Cisadane, Angke
,Ciliwung dan Bekkasi pada musim hujan. Tetapi saat itu desain ini gagal
diterpkan karena tingginya sedimentasi dan rendahnya pemeliharaan saluran dank
anal.
Berbagai
faktor penyebab memburuknya kondisi banjir Jakarta saat itu ialah pertumbuhan permukiman
yang tak terkendali disepanjang bantaran sungai, sedimentasi berat serta tidak
berfungsinya kanal-kanal dan system drainase yang memadai.
Untuk itu
disini kita bersama-sama membahas bagaimana banjir Jakarta ini tidak terjadi lagi. Dengan
bekerja sama yang baik saya selaku gubernur DKI Jakarta yakin bahwa banjir Jakarta ini tidak akan
ada lagi. Oleh karena itu bagaimana upaya penanggulan banjir?
Integrasi
Tata Ruang dan Tata Air sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Jakarta untuk
mengurangi dampak banjir setempat. Perencaan Tata Ruang Komprehensif berbasis
Ekologis sangat diperlukan terutama memperhatikan tata air di kota ini. Bagaimana perencaan ini dapat
dilakukan? Tentu saja harus melibatkan Swasta dan Masyarakat.
Kedua, Integrated Water Resource Management (IWRM)
Plan sangat dibutuhkan untuk mencapai visi berkurangnya banjir Jabodetabekjur.
Hal ini dibutuhkan karena daerah tangkapan yang mempengaruhi Jakarta berasal dari Jabodetabekjur. Disusun
secara komprehensif dengan kolaborasi semua pihak terkait. Tetapi kondisi
kelembagaan dan teknis juga harus diperhatikan dalam IWRM Plan Jabodetabekjur.
Kemudian, diperlukan peningkatan kapasitas SDM dan mekanisme organisasi untuk
menyusun, menjalankan dan mengevaluasi IWRM Plan.
Selain itu
Polder diduga dibutuhkan untuk kawasan Jakarta Utara untuk mengurangi
permasalahan genangan banjir karena air hujan dan pasang naik. Polder merupakan
sebuah Sistem Tata Air tertutup dengan elemen-elemen tanggul ,pompa ,saluran ,waduk
retensi ,pengaturan lansekap ,saluran dan instalasi kotor terpisah. Dengan
catatan Polder ini harus bekerja sebagai sebuah kesatuan system dan
terintegrasi dengan master plan drainase yang lebih makro.
Diharapkan dengan 3 saran di atas maka banjir DKI Jakarta
akan dapat dikurangi dan mencapai Visi kota Jakarta sebagaimana yang tertuang
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi DKI Jakarta 2010 adalah mewujudkan
Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia yang sejajar dengan kota-kota besar di
Negara maju, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera dan berbudaya dalam
lingkungan kehidupan yang berkelanjutan.
Hadirin
yang berbahagia. Akhirrnya kami mengajak bagi masyarakat Jakarta khususnya. Ayo kita bersama-sama
membangun kota Jakarta
ini menjadi ibukota Indonesia
yang bebas banjir. Dengan tidak melakuakn fakto-faktor yang memicu adnya
banjir. Mari dengan hal yang kecil yaitu dengan tidak membuang sampah pada
saluran air, karena dengan melakukan hal tersebut meskipun kecil tetapi akan
menjadi dampak yang besar dirasakan oleh masyarakat Jakarta.
Hadirin
yang berbahagia.
Demikian
pidato yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan menjadi pidato yang bermanfaat
dan kita bersam-sama dapat termotivasi menjadikan kota
Jakarta yang kita cintai ini menjadi kota yang bebas banjir.
Ayo marilah
semangat melestarikan kota Jakarta ini, Semangat !!!!
Billahitaufiq
wal hidayah.
Wassalamualaikum
warakhmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar