Assalamualaikum, perkenalkan nama
saya Syaeful Gunawan untuk lebih akrab lagi panggil saja Epul. Saya lahir di
Sumedang pada tanggal 10 Juli 1991, Jawa Barat dan sekarang saya tinggal di
jalan Cut Nyak Dien No 113 Sumedang Selatan. Ayah saya bernama Edi Supriadi dan
Ibu saya Elis Juwita. Dan tidak ketinggalan saya memiliki sodara perempuan yang
bernama Sopie Nur Aisyah yang sudah duduk di SMA kelas 2 dan yang kecil namanya
Saffa Sabilah yang masih duduk di SD kelas 3.
Semasa kecilku, saya tinggal
bersama orang tuaku, tapi semenjak lahir adikku yang pertama diriku serasa di
asingkan dan mesti bersikap mandiri. Dari awal masuk TK Ai`shyiah sampai
keluarnya SD di SDN Sukaraja 2 saya tinggal bersama orang tua namun tidak
pernah di perhatikan, tapi pada saat saya sakit dan di tetepkan bahwa saya
memiliki penyakit keturunan yaitu asma perhatiannya pun mulai terasa, di sanalah
aku merasakan hangatnya keluarga. Saat awal SMP di SMP Negeri 2 Sumedang saya
pergi meninggalkan rumah saya dan berpindah rumah ke rumah nenek saya yang
tidak jauh dari rumah saya hanya sekitar 10 km saja. Mungkin suasananya
berbeda, tapi saya sudah terbiasa dengan kemandirian ini. Tapi tak selamanya
indah, penyakit ketakutan salah takut terhadap mata memandang terus melanda
sampai saya duduk di SMAN 1 Sumedang hanya gara-gara saya salah ketika adanya
persentasi di masa SMP-ku. Mungkin itu semua kekuranganku di mulai badan ku
lemah dan ketakutan salah ku. Tak hanya kekurangan saja, aku pernah bernah
berprestasi dalam bidang olahraga yaitu basket terutamanya. Dulu tak heran SMP
kami menang se-Kabupaten Sumedang namun setelah ke tinggkat lebih tinggi di
tingkatan se-Jawa Barat tim kami kalah dan itu terakhir perpisahan dengan SMP.
SMA hobi ku menurun karena badanku mulai melemah. Meski badanku lemah tapi saya
masih bisa bermain tapi dalam kurun yang sebentar. Namun diriku pun pernah
menjabat pelatih sungguh berat mengajarkan pemula namun semua itu tak terasa berat
karena itu adalah hobi diriku. Mungkin di lain waktu diriku bisa berkarir lagi.
Akhirnya sampai juga pada masa
perkuliahan, namun diriku bingung untuk masuk ke perguruan apa. Saya begitu
pesimis mengikuti perguruan tinggi di bidang olahraga karena tes utamanya itu
adalah tes fisik, dan aku tak mampu untuk mengikutinya. Sehingga saya beralih
pada media informatika tapi sayang saya tidak di masuk satu pun di perguruan
lain. Orangtuaku dan saudara-saudaraku menyuruh untuk masuk UNPAD di jurasan
Ilmu Komunikasi karena selain mengolah
media saya bisa terampil berbicara. Tapi saya ketahui Ilmu Komunikasi itu
terampil dalam keberanian berbicara sehingga saya mesti melawan apa ketakutanku
selama ini. Mungkin awalnya takut tapi berkat dorongan orangtua, saudara-saudara
dan teman semua aku yakin diriku pasti
bisa melawan hal yang tak di takut-takuti selama ini. Kerena tak ada yang tak
mungkin untuk berubah dari hal negative ke positif atau dari yang tak bisa
menjadi bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar