Paradigma
Harold Lasswell dan Komponen-Komponen
Bagian
Satu
Model Komunikasi dari Herold
Lasswell ini dianggap pleh para pakar komunikasi sebagai salah satu teori
komunikasi yang paling awal dalam perkembangan teori komunikasi (1948).
Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi
adalah dengan paragdigma yang dia buat untuk menjawab pertanyaan : Who Say What In Which Channel To Whom With
What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan
Efek Apa).
Paradigma adalah pola yang mencakup
sejumlah komponen yang terkorelasikan secara fungsional untuk mencapai suatu
tujuan. Jawaban bagi pertanyaan paradigma Lasswell itu merupakan unsur-unsur
proses komunikasi, yaitu Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek.
Apabila salah satu komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi tidak dapat
berlangsung.
Formula tersebut, meskipun sangat
sederhana telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur kajian
bidang komunikasi massa.
Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Lasswell sendiri menggunakan formula
ini dengan tujuan memberikan berbagai jenis penelitian komunikasi. Dan tujuan
paradigma komunikasi itu adalah untuk mengubah sikap, opini atau pandangan, dan
perilaku, sehingga timbul pada komunikan efek kognitif, efek afektif, dan efek
konatif atau behavioral.
Jadi bisa dikatakan bahwa Lasswell
menciptakan paradigma ini bertujuan untuk menciptakan proses komunikasi massa yang strategis,
selain itu paradigma ini untuk mengubah suatu sikap bagai mena seseorang
memandang suaku kejadian. Lasswell sendiri mengungkapkan bahwa
propaganda sangat bergantung pada sudut pandang orang. Tapi nyatanya propaganda
bermaknakan negatif yaitu pesan propaganda tidak jujur, manipulatif, dan juga mencuci otak.
Oleh
karena itu, pada akhirnya paradigma Lasswell digunakan untuk memberikan
pemahaman terhadap arti komunikasi (terutama komunikasi massa) bukan lagi
paradigma untuk propaganda (propaganda kini sudah menjadi bagian dari
komunikasi).
Bagian
Dua
Tema : Tim sang merah putih
Artikel:
Pelatih timnas Indonesia, Alfreid Riedl melakukan jumpa pers bersama Koran
Socer bawasannya dia memilih 22 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan
yang akan dimulai 1 Agustus. Para pemain
tersebut merupakan hasil scouting Riedl bersama asistennya Wolfgang Pikal di
Wilayah Timur dan Barat.
Direncanakan para pemain ini bakal memperkuat Tim Merah Putih pada Piala
AFF pada 2 sampai 27 Desember mendatang. Meski begitu, daftar ini belum final
karena masih ada 15 pemain lagi yang menyusul setelah Piala Indonesia berakhir. Oleh karena
itu, skuad ini masih bisa berubah karena Riedl bakal melakukan seleksi pada
pekan pertama Agustus. Tapi dia yakin dengan skuadnya dia dapat membawa piala
asia pertama kali buat Indonesia.
Komunikator
Alfred Redel sosok pelatih yang berkuasa penuh untuk melatih dan merancang
strategi, dimana dia menjadi komunikator bagi merah putih untuk merebut piala asia
Pesan
Dalam jumpa pers sang pelatih
memberi tahu kepada masyarakat khususnya bagi pencinta sepak bola tanah air
bawasannya Indonesia
siap membawa piala dan mengibarkakn bendera sang merah putih dengan formasi dan
para pemain yang di pilih pelatih
Komunikan
Tentu saja masyarakat pencinta bola
lah yang dituju, tidak mengenal usia atau pun jenis kelamin yang terpenting dia
mencintai sepak bola Indonesia
Regolator
Pemerintah ataupun badan peraturan
per undang-undangan media cetak Koran Socer
yang merangkum semua aspek dimana mereka menetukan apakah perlu atau tidaknya
siarana itu di publikasikan
Gatekeeper
Seorang produsen atau pum pemimpin
redaksi Koran Socer
dimana semua tayangan di teliti apakah layak untuk di informasikan pada halayak
Feedback
Secara tidak langsung. Hanya
menginformasikan saja kepada seluruh penggemar sepak bola khususnya supaya
mereka tau dan bisa mensuport majunya indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar