Mahasiswa Adalah Manusia Modern
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Kewarganegaraan
Syaeful
Gunawan
210110100193
Kelas
E
Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad
2010
Latar Belakang
Manusia diciptakan untuk
menjaga dan melestarikan semua isi alam semesta ini semua itu telah di tuliskan
dalam al-qur`an. Kita tidak cukup hanya bangga karena diciptakan menurut gambar
dan rupa Allah. Sebagai aktualisasinya, mandat kebudayaan harus dilaksanakan.
Untuk melaksanakannya kita harus terus mengalami perubahan tanpa keluar dari
apa yang di perintahkan oleh Allah. Sebagai pelaksanaannya pada zaman modern,
modernisasi manusia perlu dilaksanakan. Modernisasi itu terdiri dari: 1. Siap
menghadapi pengalaman baru dan terbuka terhadap inovasi; 2. Menerima dan
menghargai perbedaan (demokratis); 3. Berorientasi pada masa kini dan
mendatang; 4. Berorientasi pada perencanaan; 5. Mempelajari derajat
substansialnya untuk menguasai lingkungannya guna mencapai tujuan dan sasaran;
6. Mempercayai bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan dan bukan ditentukan
nasib; 7. Menghargai dan menghormati orang lain; 8. Menghargai ilmu dan
teknologi; 9. Bersikap adil.
Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang
berkembang yang sedang berupaya membangun masyarakatnya dari masyarakat tradisional
ke masyarakat modern. Hal itu dilakukan dengan adanya pembangunan masyarakat
secara keseluruhan dalam bidang modernisasi. Tujuannya adalah meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia agar setara dengan masyarakat
modern bangsa lain. Oleh sebab itu modernisasi di Indonesia dapat dikatakan
terbuka, artinya bahwa dalam proses modernisasi tidak tertutup kemungkinan
untuk menerima unsur-unsur dari luar. Namun tentunya harus ada filterisasi
(penyaringan) terhadap unsur-unsur dari luar. Gejala-gejala yang tampak dari
proses modernisasi di Indonesia meliputi segala bidang, baik teknologi,
politik, sosial, ekonomi, agama dan kepercayaan.
Pengertian modernitas
berasal dari perkataan “modern”; dan makna umum dari perkataan modern adalah
segala sesuatu yang bersangkutan dengan kehidupan masa kini. Lawan dari modern adalah
kuno, yaitu segala sesuatu yang bersangkutan dengan masa lampau. Jadi
modernitas adalah pandangan yang dianut untuk menghadapi masa kini. Selain
bersifat pandangan, modernitas juga merupakan sikap hidup. Yaitu sikap hidup
yang dianut dalam menghadapi kehidupan masa kini. Kalau kita berbicara tentang
masa kini, maka yang dimaksudkan adalah waktu sekarang dan masa depan. Kini,
kemoderenan juga dikaitkan dengan nilai, kesadaran akan semesta. Efektivitas
dan efisiansi tidak selalu terkait dengan kecanggihan dan pemborosan. Alat-alat
sudah memenuhi bumi ini, bahkan mungkin sudah memasuki taraf menyesakkan. Orang
mulai berfikir, bagaimana lingkungan dimana kita hidup terlihat lebih segar,
tidak menyesakkan.
Modernisasi yang ditandai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah banyak membawa perubahan
bagi masyarakat dalam cara berfikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi positif
sekaligus berdampak negatif. Konsekuensi negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi adalah timbulnya problem manusia modern. Karena itu merupakan
keharusan untuk kembali menghayati ajaran Islam secara kaffah.
Menurut Alex Inkeles & David H. Smith dalam
Bukunya yang berjudul: Becoming Modern ciri-ciri manusia modern itu seperti:
·
Terbuka terhadap inovasi dan perubahan
Maksud dari hal ini adalah bahwa manusia modern tidak boleh
tertutup terhadap perubahan, harus selalu mengamati perkembangan yang berada di
sekitar kita. Kita tidak akan bisa maju bila kita selalu tertutup terhadap
perubahan. Jaman sudah jauh berubah dibandingkan dulu. Teknologi sudah semakin
maju. Bila kita tidak ingin tertinggal maka sudah sepantasnyalah kita mengikuti
perubahan, tentunya dengan tidak menentang hal-hal yang dianggap salah.
·
Memiliki opini terhadap berbagai masalah
Manusia modern tidak bisa hanya tinggal diam terhadap
berbagai hal yang terjadi tanpa memiliki opini sedikitpun. Kita harus mempunyai
pendapat tentang hal-hal yang terjadi supaya kita tidak hanya ikut-ikutan saja
ketika orang mengkritik atau memuji sesuatu. Kita harus punya sudut pandang
kita sendiri. Tetapi sudut pandang itu juga tidak harus selalu disampaikan.
Terkadang melihat kondisi sedang dimana kita akan jauh lebih baik.
·
Berorientasi terhadap masa depan
Banyak orang yang tidak memikirkan apa yang akan terjadi
setelah dia bertindak. Hal itu sangat bertentangan dengan konsep manusia modern
ini. Seseorang harus berfikir tentang masa depan yang akan dilaluinya. Kita
tidak bisa hanya berbuat suatu hal, entah itu baik atau buruk tanpa
perhitungan, karena hal itu akan menjerumuskan kita. Bagaimanapun masa depan
masih panjang dan harus dipikirkan dengan baik.
·
Mengadakan perencanaan dan pengorganisasian
Seperti yang kita tahu, hal yang direncanakan akan jauh lebih
matang daripada hal yang dilakukan tanpa perencanaan. Mungkin memang ada saat
dimana kita melakukan sesuatu tanpa ada perencanaan dan berjalan baik-baik
saja. Tetapi bisa saja hal itu hanya karena kita mendapat pertolongan dari
Tuhan. Kita tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan saja untuk membantu
hidup kita sehari-hari.
·
Percaya bahwa manusia dapat belajar dalam batas
tertentu
Pesimis. Adalah kata yang sangat tidak enak didengar dan memiliki
arti yang buruk. Orang yang pesimis tidak akan mau mencoba ketika hal yang
dilaluinya akan sulit dan dia akan merasa tidak mampu. Padahal sebagai manusia
kita memiliki otak dan akal untuk berfikir dan belajar. Segala sesuatu dapat
dipelajari bila kita mau berusaha, tentunya tidak melampaui Tuhan. Tetapi ada
satu kenyataan yang kurang enak didengar, bahwa ternyata selama ini manusia
hanya memakai 30% saja kapasitas dari otak yang dimilikinya. Maka dari itu,
kita harus sadar bahwa kita belum memaksimalkan apa yang kita miliki. Mulai
sekarang lakukan semua hal dengan kpercayaan yang tinggi terhadap diri sendiri.
·
Punya sikap segala sesuatu dilaksanakan dengan
perhitungan
Ketika kita sudah berfikir tentang berbagai hal yang akan
terjadi ataupun tidak, maka kita akan melakukan segala sesuatu dengan lebih
berhati-hati. Perhitungan dalam melakukan berbagai hal sangatlah penting demi
kelancaran tentang hal apa yang akan kita lakukan.
·
Menghargai harkat manusia lain
Bila kita merasa sebagai manusia modern maka kita tidak boleh
meremehkan orang lain. Mungkin orang yang kita remehkan itu terlihat (maaf)
bodoh, jelek, dsb. Tetapi kita tidak bisa merendahkan orang lain begitu saja.
Manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ketahuilah
bahwa mungkin dalam hal tertentu kita jauh lebih buruk daripada orang yang kita
rendahkan. Maka mulailah untuk menghargai orang lain saat ini juga.
·
Lebih percaya pada ilmu dan teknologi
Ramalan tentang hidup yang banyak dilakukan oleh orang saat
ini itu, tidak dapat sepenuhnya dipercaya, bagaimanapun ramalan itu tidak
memiliki dasar ilmu. Hal yang tidak masuk logika tidak dapat dipercaya sebagai
ilmu. Sebagai orang modern, alangkah baiknya bila kita tidak percaya dengan
hal-hal seperti itu. Jangan membohongi diri anda sendiri dengan mencoba percaya
dengan hal-hal seperti itu.
·
Menjunjung
tinggi sikap bahwa pahala sesuai dengan prestasi dan kontribusinya
Tentang hal ini saya yakin kebanyakan dari kita sudah
mengetahuinya. Kita tidak mungkin akan menerima pahala yang lebih banyak
daripada yang kita kerjakan. Tetapi dalam hal ini saya tidak membahas manusia.
Manusia itu banyak yang berbohong, bahkan mungkin pada saat anda membaca
tulisan ini anda sudah berbohong kepada orang lain hari ini, dan jangan
tersenyum bila anda teringat terhadap kesalahan anda itu. Ketika manusia
berbohong, mungkin berkata bahwa kita mengerjakan lebih kepada sesama manusia
mungkin kita akan mendapat imbalan lebih. Walaupun ada juga yang kurang. Tetapi
ingatlah bahwa Tuhan akan memberi kita imbalan terhadap semua kebaikan yang
kita capai dan kita lakukan.
Semua
itu Muncul sebagai upaya:
1.
AS untuk memenangkan perang
ideologi melawan sosialisme.
2.
Untuk membangun Negara
eropa pasca PD II.
3.
Istilah modernisasi
merupakan gerakan sosial yg bersifat revolusioner, kompleks, dan sistematik.
Dan
dapat di simpulkan bahwa Syarat-syarat Modernisasi itu memiliiki beberapa
faktor
- Cara berfikir ilmiah ( Scientific thinking) yang institutionalized dalam the ruling class maupun masyarakat.
- Sistem administrasi negera yang baik, yang benar-benar mewujudkan bureaucracy (birokrasi).
- Adanya system pengumpula data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
- Penciptaan iklim yang favoureble dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara pengunaan alat-alat komunikasi masa.
- Tingkat organisasi yang tinggi, yang disatu pihak berarti disiplin, sedangkan dilain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
- Sentrasi wewenang dalam social planning.
Mahasiswa Adalah Manusia Modern
Tidak hanya pada kategori teknologi yang
bisa maju menuju moderen, tepai mahasiswa pun bisa dikatakan sebagai manusia moderen. Mahasiswa adalah
manusia moderen ini semua merupakan salah satu pernyataan dari seorang tokoh
yang bernama Alex
Inkeless. Menurut beliau, manusia modern itu bisa dinilai dari
sikap moralnya. Mahasiswa sebagai seorang yang berpendidikan tinggi dituntut
untuk bisa menjadi manusia modern yang memiliki pemikiran yang lebih baik
dibandingkan dengan orang yang berpendidikan lebih rendah. Sangat tidak pantas bila
mahasiswa memiliki pemikiran yang jauh lebih buruk daripada orang yang memiliki
tingkat di bawahnya. Perilaku juga sangat mempengaruhi kepribadian seorang
manusia modern di masa sekarang ini. Tetapi dalam hal ini tidak hanya mahasiswa
yang memiliki pemikiran modern. Banyak tingkat yang lebih rendah tetapi
memiliki sikap modern.
Alasan Mahasiswa Sebagai Manusia Modern
Mahasiswa Adalah Manusia
Modern penyataan di atas diperkuat dengan beberapa hal yang mendukung, bahwa
mahasiswa adalah manusia modern. Selain dari pernyataan Alex Inkeles dan David
H. Smith, mahasiswa itu selalu di tuntut berfikir secara kritis dengan
menggunakan otak kanan dan kirinya secara logika yang rasional. Selain itu,
mahasiswa juga memiliki sikap untuk siap menerima ilmu-ilmu yang belum dikenal,
hal-hal yang baru atau pengalaman-pengalaman baru, pergaulan yang menuju dewasa
dan terbuka dalam menerima inovasi-inovasi perubahan untuk hal yang lebih baik,
dan sebaliknya mahasiswa juga kritis dalam menerima setiap hal yang menurutnya
kurang baik, misalnya saja mahasiswa tidak tinggal diam saat pemerintahan kita
di permainkan Soeharto oleh karena itu semua mahasiswa dari berbagai daerah
memaksa Soeharto lengser pada jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998. Selain itu
mahasiswa ikut dalam membantu kaum yang lemah dan para korban bencana, dengan
turun langsung ke jalanan untuk mengumpulkan dana dengan orasi-orasinya yang
membujuk agar bisa memberikan doa dan bantuannya kepada para korban agar tidak
putus asa dan menjadi semangat untuk meraih masa depan. Dan didalam setiap
kegiatan kemahasiswaan itu, pastilah ada sebuah perencanaan dan
pengorganisasian untuk mengatur semuanya, dan setiap hal itu dilaksanakan
dengan perhitungan yang matang agar dapat berjalan lancar. Seorang manusia
modern juga harus menghargai harkat manusia lain, dengan tidak meremehkan
kemampuan seseorang, menghina, dll. Mahasiswa layaknya menjadi panutan bagi
masyarakat. Dan sebagai seorang yang mempelajari ilmu pengetahuan secara
rasional, maka seorang mahasiswa lebih mempercayai ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Yang terpenting adalah seorang manusia modern tau bahwa sesuatu
yang kita dapat/peroleh adalah sesuai dengan prestasi dan konstribusi kita
terhadap hal itu, baik itu besar ataupun kecil. Dan kita juga tak mungkin
mengharapkan nilai kita bagus tanpa mencontek jika kita tak belajar sama
sekali, dan begitu juga kita tak mungkin punya uang sendiri jika kita tak
bekerja. Karena mahasiswa adalah awal dari menuju pendewasaan dimana semua yang
pernah kita pelajari akan membantu pada masa yang akan datang.
Bukan semata-mata mahasiswa
adalah manusia yang paling moderen dan patut kita contoh tapi mahasiswa pun
tidak luput pada kesalahan karena mahasiswa adalah mahluk yang pastinya
memiliki kekurangan. Semua itu kembalikan kepada kepercayaan kita sendiri mau
kemana hidup kita di bawa. Moderen bukan saja memiliki hal yang positif tapi
pasti selalu saja ada hal negative yang kerap tak terpisahkan dari kelakuan
kita. Dalam hal positif, adanya kemajuan teknologi yang dapat membantu mahasiswa
untuk mengenal dunia luar dengan cepat tanpa harus mengunjungi tempat itu,
modernisasi membuat mahasiswa berpikir lebih maju dan kritis, adanya kebebasan,
adanya pertukaran mahasiswa antar Negara. Sebaliknya hal yang negative mempengaruhi
mahasiswa, sehingga mereka lupa akan tidak membudayakan kebudayaan lokal yang
akan berdampak pada lunturnya budaya lokal dan nilai luhur, adanya
penyalahgunaan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk
melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Gagasan Pribadi
Apa
yang dikatakan Alex Inkeles & David
H. Smith itu benar kenyataannya, mahasiswa adalah manusia moderen. Moderen yang
artinya suatu perubahan di berbagai aspek. Mahasiswa adalah orang yang ingin
mencari ilmu yang lebih dalam lagi dan menambah pengalamman, selain itu
mahasiswa di tuntut harus memiliki opini tentang segala aspek yang berguna
untuk membantu mengembangkan pengetahuannya. Mahasiswa senantiasa selalu
berpikir keritis dengan hal yang baru dia temukan dengan logika yang rasional.
Dan tidak kalah lagi mahasiswa selalu menerima hal yang baru dalam berbagai hal
dengan tujuan yang berguna. Apa boleh buat mahasiswa adalah orang yang terpilih
untuk meneruskan generasi sebelumnya, dan mahasiswa itu menentukan suatu
perubahan di bangsanya. Sudah sepantasnya mahasiswa menyadari bahwa tugasnya di
dunia ini bukan sembarangan. Jadi
mahasiswa itu berperan penting sebagai kunci perubahan akan tetapi penurunan
pun tergantung mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa itu manusia pelajar dimana dia
dituntut untuk menjadi orang yang bisa membuat bangsa ini maju dalam
pembangunan di tanah air agar menjadi bangsa yang lebih baik lagi.
Reference
artikel:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar