Rabu, September 28, 2011

Resume Buku


Judul                           : SOLD – Kisah Tragis Penjualan Gadis-Gadis 
                                      Belia di Rumah Bordil
Pengarang                  : Patricia McCormick
Copyright                    : 2006
Diterjemahkan dari     : SOLD – Can She Ever be Free?
Penerjemah                : Dian Guci
Penerbit                       : Edelweiss

RESUME NOVEL
SOLD – Kisah Tragis Penjualan Gadis-Gadis Belia di Rumah Bordil mengisahkan kehidupan memilukan seorang gadis belia yang terjerembab ke dalam jurang kehidupan protitusi.
Lakhsmi seorang gadis belia berusia 13 tahun, berasal dari Nepal, tepatnya di wilayah pegunungan Himalaya. Dia tinggal di salah satu desa, rumahnya beratapkan seng yang mudah rapuh karena cuaca dan perubahan musim. Lakhsmi tinggal bersama Ama (ibunya), seorang adiknya yang masih bayi, dan Ayah tirinya. Keluarga Lakshmi berlatar belakang ekonomi lemah, Ama dan Ayah tirinya tidak bekerja. Akan tetapi, Ama seorang ibu pekerja keras, ia biasa naik-turun gunung mencari bahan makanan atau sesuatu yang bisa dijual. Ayah tirinya tidak bekerja, ia seorang pemabuk dan penjudi yang tdak memikirkan keluarga. Lakhsmi biasa membantu Ama mengurusi rumah dan adiknya. Lakhsmi menyukai seorang anak lelaki bernama Krishna yang ia harap menjadi suaminya.
Suatu ketika musim Muson menerpa pedesaan di Himalaya. Diawali kemarau panjang, kemudian disusul hujan angin lebat berkepanjangan. Musim Muson telah merampas sedikit harta yang dimiliki keluarga Lakhsmi, termasuk rumah beratapkan seng Lakhsmi yang menjadi cukup rusak.


Keadaan ekonomi keluarga Lakhsmi pun kian tidak menentu, ditambah Ayah tirinya yang tidak peduli. Tidak ada pilihan lain, Lakhsmi bertekad pergi kota untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga guna membantu ekonomi keluarganya. Lakhsmi pun dibawa oleh Ayah tirinya menuju sebuah kedai bernama Bajai Sita.
Di Bajai Sita, Lakhsmi bertemu Bibi Bimla, si wanita bargain kuning. Lakhsmi sedikit curiga, namun sepenuhnya ia tidak menyadari bahwa Ayah tirinya telah menjual dirinya kepada Bibi Bimla ini. Inilah gerbang pertama lakhsmi menuju lembah pelacuran.
Bibi Bimla pun pergi bersama Lakhsmi keluar desa untuk menuju “kota”, tempat yang dituju Lakhsmi untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga, namun ternyata tidak. Ketika tiba di batas akhir desa, emosi berkecamuk dalam diri Lakhsmi. Perjalanan panjang pun ditempuh Lakhsmi bersama Bibi Bimla hingga mereka tiba di suatu tempat. Di sana, Lakhsmi bertemu dengan seirang pria berhidung lobak. Sebenarnya, Bibi Bimla menjual Lakhsmi kepada pria itu dan pria itulah yang kemudian bertindak sebagai kurir, membawa Lakhsmi keluar perbatasan menuju India, tepatnya Kalkutta. Pria itu menyuruh Lakhsmi menyebutnya “Paman Suami”, guna dapat melintasi perbatasan yang dijaga polisi.
Perjalanan jauh kembali ditempuh Lakhsmi, kali ini bersama Paman Suami. Melintasi perbatasan, bertemu polisi perbatasan yang diceritakan Paman Suami sebagai penjahat barbaju coklat, hingga akhirnya tiba di Kalkutta. Kemudian, Paman Suami membawa Lakhsmi menuju suatu rumah yang disebutnya “Rumah Kebahagiaan”, tempat yang justru memiliki makna sebaliknya. Di tempat inilah Lakhsmi terdampar, “Rumah Kebahagiaan” yang tenyata sebuah rumah bordil nun jauhmelintasi perbatasan. Lakhsmi bertemu dengan Mumtaz yang kejam, pemilik “Rumah Kebahagiaan” yang menjadikan gadis-gadis belia sebagai aset prostitusi. Di tempat inilah,Lakhsmi memperoleh perlakuan yang tidak semestinya dan tidak sesuai harapannya. Lakhsmi disehap, dipukuli, dibiarkan kelaparan, dibius, diperkosa, “koyak”, dan berlumur darah…
Saat seorang anak lelaki bernama Harish, yang bertugas mengurusi keperluan para gadis (PSK) serta pelanggannya, mulai mengajari Lakhsmi membaca dan melafal kosakata Inggris, Lakhsmi merasa bagai bangkit kembali, mengingat kembali bagaimana rasanya menjadi anak terpandai di kelas. Perlahan-lahan Lakhsmi mulai terbiasa dengan pergaulan disana dan ia berhasil bersahabat dengan gadis-gadis lain disitu. Pushpa ibunda Harish, Shahanna teman paling baik dan paling dekat yang tiba-tiba hilang saat terjadi razia rumah bordil oleh polisi, Anita yang setengah wajahnya selalu cemberut tidak dapat tersenyum


karena dulu ia pernah kabur dan setengah wajahnya remuk mati rasa dipukuli goonda, Monica gadis yang paling banyak mendapatkan pelanggan karena keberaniannya, namun dia bukanlah yang tercantik diantara gadis-gadis, wajahnya seperti seekor rubah dan gigi-giginya yang kelabu menonjol keluar, dan Shilpa gadis burung tua kaki tangan Mumtaz yang bertugas memata-matai gadis-gadis.
Suatu ketika Lakhsmi bercermin, “cantikkah aku?” gumamnya. Rupanya Lakhsmi menyadari dirinya telah beranjak remaja. Lantas tibalah hari itu, hari dimana Lakhsmi harus mengambil keputusan – akankah ia mengorbankan segalanya untuk mendapatkan kembali hidupnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar