Rabu, September 28, 2011

Resensi Film


Judul Film : Veronica Guerin
Sutradara : Joel Schumaher
Genre : Dokumenter
Pemeran : Kate Blanchett, Brenda Flicker, Gerard McSourley,
Produser : Joel Schumacher





SEORANG JURNALIS YANG PATUT DI CONTOH
Wanita itu bernama veronica Guerin, seorang wanita Irlandia yang bekerja sebagai wartawan di Sunday Independent, sebuah koran mingguan Irlandia yang terbit setiap hari minggu . Rambut wanita fenomenal itu pirang, gurat wajahnya tegas, seolah menggambarkan ketegasan dirinya dalam menyuarakan kebenaran. kepribadiannya terbilang maskulin dengan aktifitas merokok,bermain bola, dan mengebut di jalanan yang seolah- olah tidak bisa terpisahkan dari citra namanya. aktifitasnya sebagai seorang jurnalis cukup mendapat perhatian yang  banyak pihak saat itu, bagaimana tidak, veronica dikenal sebagai seorang jurnalis yang sangat vokal menyuarakan berbagai skandal di gereja dan berbagai tindak kriminal

Suatu hari, bermula dari keprihatinan veronica ketika mengetahui betapa pesatnya peredaran narkoba dan obat bius di sekitar Dublin, Irlandia, Veronica memutuskan untuk mulai mengusut masalah yang dia anggap penting ini. Dia sangat terheran-heran ketika mengetahui banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban barang haram tersebut. Keprihatinan itu membawa dia dalam pencarian lebih lanjut, hingga dia mencari dan mendapat cukup info mengenai hal tersebut dari kawannya, yaitu Jhon Treynor, yang terbilang cukup mengetahui banyak hal mengenai dunia hitam. Setiap kali Veronica bercerita tentang pencarian dan rasa penasarannya tentang pelaku pengedaran tersebut, dan setiap itu pula Treynor mengondisikan persepsi Veronica agar tertuju pada sebuah nama,yang mungkin cukup di kenal yaitu Martin Cahill-sang jenderal, sebagai pelakunya. Treynor bisa dikatakan berhasil membius Veronica kala itu, namun tidak berlangsung lama, karena Martin Cahill yang disebut-sebut Treynor sebagai dalang pengedaran itu ternyata tewas terbunuh. Hal itu membuat Veronica berfikir ulang tentang siapa sebenarnya Martin Cahill, hingga akhirnya dia menemukan fakta bahwa Cahill telah bangkrut sebelum terbunuh. Tentu info itu menjadi catatan penting bagi Veronica bahwa Cahill tak mungkin dalang dibalik semua ini. Justru pihak yang telah membunuh Cahill lah yang kemungkinan besar sebagai dalang pengedaran barang barang haram di Dublin, Irlandia. Dan  Lagi-lagi, Veronica memanfaatkan kedekatannya dengan Treynor sebagai sumber info mengenai hal-hal dibalik kematian Cahill. Treynor seseorang yang memang tak berada di pihak Veronica menyebutkan satu nama yang dinyatakan sebagai pembunuh Cahill, adalah Gerry Hutch-si monk
Treynor, lagi-lagi memang tidak mengatakan hal yang sebenarnya, dia hanya menjawab investigasi Veronica dengan jawaban yang kira-kira mampu membuat jurnalis keras itu puas.Tak lama berselang, veronica yang akrab dipanggil Ronnie mengalami terror yang menghantui rumahnya. Bayangkan saja, terror yang dialaminya tidak main-main, orang-orang misterius yang kala itu datang adalah mereka yang membawa senjata api dan membrondong rumahnya dengan tembakan-tembakan beruntun dan membuat sebagian rumahnya hancur. Namun, hal itu tidak justru membuat langkah Veronica gentar. Dia tetap memutuskan untuk tidak berhenti menulis. Rasa penasarannya justru makin besar,lalu  dia pergi untuk menemui Hutch dengan segera.

Hutch yang ditemuinya membantah semua tuduhan Veronica tentang keterlibatannya dalam pengedaran obat bius dan Hutch juga membantah bahwa dirinya adalah dalang atau pelaku dibalik terror yang menimpa Veronica. Hari demi hari, Veronica semakin serius dalam pencariannya. Untuk menambah informasi mengenai peredaran obat bius ini, tak lupa dia meminta informasi dari Brian Meehan, seorang detektif yang menunjukkan pada dirinya foto Treynor dan Gilligan saat mereke berdua baru saja keluar dari penjara Amsterdam. Veronica kaget, insting kuatnya baru menyadari bahwa sebenarnya Gilligan lah orang yang dia cari-cari selama ini.

Dia juga akhirnya menyadari bahwa Treynor bukanlah seorang informan yang bisa dipercaya, karena dia adalah orang dekat Gilligan. Setelah dia menyadari sesuatu yang besar tersebut, Veronica tak merasa puas akan hal itu. Ia selalu bertekad besar untuk mengusut tuntas kasus ini, meski semenjak itu Veronica selalu mendapat terror, hingga kaki kirinya pun ditembak orang misterius bertepat di malam hati, ketika itu Veronica sedang merayakan natal. Tentu peristiwa itu membuat suaminya, Graham, merasa bahwa Veronica harus menghentikan investigasinya yang dilakukan selama ini. Hal yang serupa dengan suaminya diungkapkan kawan-kawan Veronica yang semakin khawatir melihat keadaannya. Namun, Veronica mungkin tetaplah Veronica yang keras kemauan dan keras kepala, langkahnya tak langsung surut dan tidaklah goyang dengan kondisi yang kian menghimpitnya. Hingga suatu hari, dengan kenekatannya yang memuncak, Veronica mendatangi Gilligan langsung ke tempat kediamannya.

 Saat itu dia berhasil menemui Gilligan, tetapi sayang, dia sama sekali tak berhasil mendapatkan info apapun mengenai pencariannya, karena ketika dia baru saja bertanya, Gilligan yang emosional langsung menghampirinya dan menghujaninya dengan pukulan tendangan, cacian, dan makian yang memaksa Veronica untuk segera menjauh dari kediaman Gilligan. Beberapa saat setelah peristiwa itu, Veronica mendapatkan telepon dari Gilligan yang mengatakan bahwa dirinya akan mengganggu keluarganya jika penulisan tentang Gilligan dan peredaran kasus obat bius masih tetap dilanjutkan. Ibu dari seorang anak yang bernama Cathal itu pun sempat merasa takut dan bingung dengan dua pilihannya, akankah dia tetap melanjutkan kepenulisannya, ataukah berhenti untuk menuntut perlakuan Gilligan ke pengadilan. Setelah penelitiannya di dunia investigasi kian saja memuncak, suatu saat setelahnya Veronica bertemu kembali dengan Treynor yang mengetahui bahwa Veronica diancam Gilligan. Treynor berusaha berkompromi dan berbicara dengan Veronica untuk mempertimbangkan ancaman Gilligan kepadanya, dia berusaha mendesak Veronica untuk berhenti menulis. Belum berakhir pembicaraan mereka, seorang wanita muda menghampiri meja Veronica dan Treynor, secara spontan dia langsung membeberkan bahwa Treynorlah dalang di balik penembakan yang menyebabkan kaki kiri Veronica tertembak baru-baru ini.

 Veronica kaget, dan terhapuslah seketika kebingungannya menghadapai ancaman Gilligan. Dia memutuskan untuk menuntut perlakuan Gilligan ke pengadilan.
Mengetahui Giligan dirinya dituntut Veronica di sebuah pengadilan, Gilligan marah besar dan langsung menggunakan seribu caranya untuk memusnahkan orang kritis tersebut. Hari pertama sidang, hakim memutuskan untuk menunda perkara ini sampai dua bulan ke depan. Tentu ini adalah kemenangan besar bagi Gilligan yang dilain pihak membuahkan kekecewaan besar bagi Veronica. Belum sempat menyelesaikan masa tunggunya menghadapi sidang berikutnya, pada tanggal 26 juni 1996, selepas menghadiri sidang tilang yang menimpanya, operasi pembunuhan atas Veronica pun dilakukan atas perintah Gilligan. Berhenti di sebuah lampu merah di jalan naas, Veronica yang kala itu sedang menelfon detektif Brian Meehan langsung diberondong peluru oleh dua orang misterius yang mengendarai sepeda motor tepat di samping mobilnya. Dia akhirnya tewas sebelum sempat menjawab rasa penasarannya untuk menyelesaikan masalah pengedaran obat bius.
Berita baiknya, kematian Veronica tidak serta merta menjadi kematian bagi jiwa kritis bangsa Irlandia. Justru dengan kematiannyalah pemerintahan Irlandia merasa terpanggil
untuk memperbaiki kinerja kerjanya. Tak lama, Undang Undang yang berisi penyitaan asset dan kekayaan para pelaku tindak criminal, terutama di bidang pengedaran obat bius pun akhirnya ditegakkan. Aksi aksi yang menentang peredaran obat bius dan narkoba pun mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Bangsa Irlandia seolah baru saja terbangun dari tidur panjangnya, mirisnya, bangunnya mereka harus didahului dengan kematian seorang jurnais berani yang tak gentar mengungkap kebenaran.  Akhir cerita, pihak yang berwajib berhasil menemukan pembunuh Veronica yang akhirnya dijatuhi hukuman mati, dan mereka pun berhasil menjerat Gilligan dengan hukuman 28 tahun penjara setelah sebelumnya assetnya dibekukan, dan tak ketinggalan, mereka juga berhasil mengektradisi Treynor yang saat itu melarikan diri keluar negeri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar