Selasa, September 27, 2011

pidato


PENANGGULANGAN BANJIR JAKARATA

            Yang terhormat rekan-rekan sejarat, yang terhormat menteri lingkungan beserta jajarannya dan hadirin sekalian yang saya cintai.
            Assalammualaikum warakhmatullahhi wabarakatuh.
            Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat illahi rabbi, bahwasannya atas segala ridho, nikmat dan karunia – Nyalah kita dapat berkumpul di acara ini membahas mengenai “Penanggulangan Banjir Jakarta” dengan keadaan senat walafiat. Salawat serta salam tak lupa selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Pada para keluarganya, para sahabatnya, para thabi’i-thabi’i – Nya dan semoga sampai kepada kita selalu umat-nya yang selalu taat kepada ajarannya.
            Hadirin sekalian yang berbahagia.
            Banjir merupakan peristiwa yang akrab bagi kota-kota di Pantai Utara Jawa termasuk kota Jakarta. Jakarta yang dibangun oleh Jan Pieters Z. Coen di awal abad ke-17 dengan konsep kota air ( water front city ) merupakan kota yang sangat akrab dengan permasalahan banjir sejak awal pendiriannya.
            Pada waktu didirikan pada tahun 1619 pada lokasi pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia dirancang dengan kanal-kanal seperti Amsterdam dan kota-kota lain di Belanda. Secara histories semenanjung dan teluk Jakarta memang rawan banjir akibat peningkatan debit air sungai-sungai Cisadane, Angke ,Ciliwung dan Bekkasi pada musim hujan. Tetapi saat itu desain ini gagal diterpkan karena tingginya sedimentasi dan rendahnya pemeliharaan saluran dank anal.
            Berbagai faktor penyebab memburuknya kondisi banjir Jakarta saat itu ialah pertumbuhan permukiman yang tak terkendali disepanjang bantaran sungai, sedimentasi berat serta tidak berfungsinya kanal-kanal dan system drainase yang memadai.
            Untuk itu disini kita bersama-sama membahas bagaimana banjir Jakarta ini tidak terjadi lagi. Dengan bekerja sama yang baik saya selaku gubernur DKI Jakarta yakin bahwa banjir Jakarta ini tidak akan ada lagi. Oleh karena itu bagaimana upaya penanggulan banjir?
            Integrasi Tata Ruang dan Tata Air sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Jakarta untuk mengurangi dampak banjir setempat. Perencaan Tata Ruang Komprehensif berbasis Ekologis sangat diperlukan terutama memperhatikan tata air di kota ini. Bagaimana perencaan ini dapat dilakukan? Tentu saja harus melibatkan Swasta dan Masyarakat.
            Kedua, Integrated Water Resource Management (IWRM) Plan sangat dibutuhkan untuk mencapai visi berkurangnya banjir Jabodetabekjur. Hal ini dibutuhkan karena daerah tangkapan yang mempengaruhi Jakarta berasal dari Jabodetabekjur. Disusun secara komprehensif dengan kolaborasi semua pihak terkait. Tetapi kondisi kelembagaan dan teknis juga harus diperhatikan dalam IWRM Plan Jabodetabekjur. Kemudian, diperlukan peningkatan kapasitas SDM dan mekanisme organisasi untuk menyusun, menjalankan dan mengevaluasi IWRM Plan.
            Selain itu Polder diduga dibutuhkan untuk kawasan Jakarta Utara untuk mengurangi permasalahan genangan banjir karena air hujan dan pasang naik. Polder merupakan sebuah Sistem Tata Air tertutup dengan elemen-elemen tanggul ,pompa ,saluran ,waduk retensi ,pengaturan lansekap ,saluran dan instalasi kotor terpisah. Dengan catatan Polder ini harus bekerja sebagai sebuah kesatuan system dan terintegrasi dengan master plan drainase yang lebih makro.
            Diharapkan  dengan 3 saran di atas maka banjir DKI Jakarta akan dapat dikurangi dan mencapai Visi kota Jakarta sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi DKI Jakarta 2010 adalah mewujudkan Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia yang sejajar dengan kota-kota besar di Negara maju, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera dan berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang berkelanjutan.
            Hadirin yang berbahagia. Akhirrnya kami mengajak bagi masyarakat Jakarta khususnya. Ayo kita bersama-sama membangun kota Jakarta ini menjadi ibukota Indonesia yang bebas banjir. Dengan tidak melakuakn fakto-faktor yang memicu adnya banjir. Mari dengan hal yang kecil yaitu dengan tidak membuang sampah pada saluran air, karena dengan melakukan hal tersebut meskipun kecil tetapi akan menjadi dampak yang besar dirasakan oleh masyarakat Jakarta.
            Hadirin yang berbahagia.
            Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan menjadi pidato yang bermanfaat dan kita bersam-sama dapat termotivasi menjadikan kota Jakarta yang kita cintai ini menjadi kota yang bebas banjir.
            Ayo marilah semangat melestarikan kota Jakarta ini, Semangat !!!!
            Billahitaufiq wal hidayah.
            Wassalamualaikum warakhmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar