Rabu, September 28, 2011

PR dan KORPORASI


PR dan KORPORASI
keberadaan PR menjadi sangat vital karena setiap korporasi menginginkan citra (image) yang baik di masyarakat. Bahkan organisasi apapun, termasuk partai politik sekalipun membutuhkan citra yang baik di masyarakat. Semua berupaya membangun citra positif tentang perusahaan atau organisasinya.

Citra yang baik antara perusahaan dengan masyarakat akan tercipta dengan adanya komunikasi yang baik antara korporasi dengan masyarakat. Beberapa tahun belakangan, kata lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini masih sering terjadi miskomunikasi, sehingga perlu komunikasi terpadu antara korporasi dan masyarakat.

Dengan adanya PR juga akan tercipta mutual understanding atau saling pengertian antara korporasi dengan masyarakat. Perubahan paradigma dari kepentingan korporasi atau kelompok tertentu kepada kepuasan konsumen yang dalam hal ini harus diperhatikan perusahaan.
Iklan tidak cukup untuk sekarang ini dan perusahaan sekarang ini harus mengerti akan tuntutan masyarakat. Dengan adanya PR akan tercipta saling pengertian atau mutual understanding antara korporasi dengan masyarakat.
Tidak hanya sampai menjembatani antara perusahaan dengan masyarakat, Public Relations juga harus inward looking atau melihat ke dalam korporasi, yaitu menjadi jembatan antara top management korporasi dengan karyawannya.
Melalui PR yang berfungsi sebagai internal affair akan disampaikan kebijakan-kebijakan top management korporasi kepada karyawannya. Selain itu juga melalui PR yang berfungsi sebagai internal affair ini, akan tercipta hubungan yang baik dan saling pengertian antara top management korporasi dengan karyawannya.
korporasi yang memiliki divisi atau bagian hubungan masyarakat, harus mengikutsertakan divisi atau bagian hubungan masyarakat dalam top management sehingga menjadi bagian dalam pengambilan keputusan. Karena selama ini yang terjadi adalah Bagian Humas masih dipandang sebelah mata dan berada pada middle level management, walaupun ada beberapa perusahaan yang telah memberikan tempat pada bagian Humas didalam Top Level Management.
 PR juga harus memenuhi unsur Integrity, independence (nonpartisan), Epertise, Advocacy, Loyal dan bisa menjaga confidentiality, dan unsur terakhir harus Fair.
PR abad 21 harus memiliki otak yang cerdas. Public Relations di abad ke-21 harus learn and learn. Jangan menutup dan mengeksklusifkan diri dan harus outward looking atau melihat ke luar dan mengikuti perkembangan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar