Senin, Oktober 12, 2009

analisi novel

Dian Munawaroh
XII IA 5
Analisis Novel dan Biografi
HEART
Ninit Yunita

A. Sinopsis
“Cinta itu, senang melihat orang yang di cintai…, bahagia.” Kata-kata itulah yang sering di ucapkan Rachel di dalam hatinya untuk Farel. Sejak kecil Rachel dan Farel bersahabat. Sudah lama diam-diam Rachel menaruh cinta kepada Farel, tetapi Rachel tidak pernah mengungkapkan kepada Farel. Yang Farel tahu Rachel merupakan sahabatnya yang selalu ada dalam suka dan duka. Sayangnya, sebelum Farel mengetahui perasaan Rachel, Ia menemukan seorang peri cantik, peri yang kesepian dan Farel pun jatuh cinta kepadanya. Di luar dugaan Farel ternyata cewek yang disembunyikan peri itu memiliki penyakit sirosis dan hanya bisa di tolong jika ada yang mau mendonorkan hati untuknya. Apakah kata-kata yang sering diucapkan Rachel di dalam hatinya untuk Farel akan terjadi dalam kehidupannya? Dan apa yang akan dilakukan Rachel untuk kebahagiaan orang yang dicintainya(Farel)?

B. Unsur Intrinsik
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra prosa dan merupakan istilah populer yang sering digunakan dalam sastra Inggris maupun sastra Amerika. Di dalam novel terdapat unsur intrinsik seperti tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat. Di dalam unsur intrinsik novel tidak jauh berbeda dengan komponen-komponen (unsur intrinsik) karya sastra lainnya, seperti unsur intrinsik dalam analisis novel “HEART” di bawah ini:

1. Tema
Percintaan. Karena, dalam novel ini menceritakan seseorang perempuan yang sangat mencintai seorang laki-laki walaupun laki-laki itu mencintai perempuan lain namun dia berani berkorban nyawa demi laki-laki yang dia cintai
2. Tokoh
a. Rachel
b. Farel
c. Luna
d. Ayah Luna
e. Mama Luna
f. Papa Rachel
g. Dokter
h. Suster I
i. Suster II
j. Suster III
k. Pedagang
3. Penokohan
a. Rachel
Tokoh ini memiliki watak pemberani, pencemburu, selalu menepati janji dan baik hati.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel adalah seorang yang pemberani.
“Nyari-nyari gue, yaaa?” Rachel tertawa. Dengan santai ia duduk di cabang pohon. (hal. 5)
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel adalah seorang yang pecemburu.
“Janjian sama Luna? Kok sering banget sih.... Perasaan kemaren-kemaren, kan udah ketemuan. Huhuhuhu.” (hal. 42)

 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel adalah selalu menepati janji.
“Lu maunya apa, sih? Kemaren lu sendiri yang bilang kalo Luna nolak, gue harus nabrak lu sampai mati. Udah gue tepati janji gue, sekarang malah elu yang marah-marah ke gue.”(hal. 64)
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel adalah baik hati.
“Gue memutuskan untuk mendonorkan hati gue buat Luna. Cinta itu, senang melihat orang yang dia cintai, bahagia. Dan gue tau kalo elu akan bahagia sama, Luna.” (hal.157)
b. Farel
Tokoh ini memliki watak penakut, teguh keyakinan dan nekat.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Farel adalah seorang yang penakut.
”Kalau Luna nolak gua, lo geber mobil lo sekenceng mungkin dan tabrak gua sampe mati. Ok?” (hal. 54)
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Farel adalah seorang yang penuh dengan keyakinan.
“Pokoknya, dalam satu kata, Luna itu cewek ideal gua. Tipe orang yang cocok buat jadi istri gua nanti. Tipe orang yang cocok buat jadi istri gua nanti. Tipe orang yang cocok buat jadi ibunya anak-anak.” (hal. 25)
c. Luna
Tokoh ini memiliki watak humoris tetapi terkadang dia selalu pesimis.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Luna adalah seorang yang humoris.
”Rumahku deket kuburan, rumahku jauh. Kata orang, tempat jalan buang anak. Hhhh!!!” (hal. 21)
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Luna adalah seorang yang selalu pesimis.
“Sirosis. Aku nggak punya harapan lagi untuk disembunyikan. Kematian hanya soal waktu. Dan itu nggak akan lama lagi.” (hal. 62)
d. Ayah Luna
Tokoh ini memiliki watak peduli terhadap orang lain.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Ayah Luna adalah seorang yang peduli terhadap orang lain.
“Oh, Ooom turut berduka, Farel.” (hal. 149)
e. Mama Rachel
Tokoh ini memiliki watak selalu berlapang dada.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Mama Luna adalah seorang yang peduli selalu berlapang dada.
“Kematian memang selalu datang tanpa pernah kita bisa duga, semua itu rahasia Tuhan.” (hal. 151)
f. Papa Rachel
Tokoh ini memiliki watak bijaksana.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Papa Rrachel adalah seorang yang selalu berlapang dada.
”Terima kasih Farel. Oom juga sama. Kami tidak pernah menyangka hal ini. Tapi Tuhan berkehendak lain.” (hal. 151)
g. Dokter
Tokoh ini memiliki watak jujur.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat dokter adalah seorang yang jujur.
”Jujur saya katakan, Luna sudah tidak ada harapan lagi. Maaf kan saya, Pak. Tapi dari semua hasil pemeriksaan, hanya donor hati yang dapat menyembuhkan putri bapak.” (hal. 128)
h. Suster I
Tokoh ini memiliki watak seorang yang ramah.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat suster I adalah seorang yang ramah.
”Hari ini pulang, ya?” (hal. 129)
i. Suster II
Tokoh ini memiliki watak seorang yang baik.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat suter II adalah seorang yang baik.
“Pak…, ini surat izin pulang dari dokter. Silahkan bapak ke bagian administrasi setelah ini.” (hal. 129)
j. Pedagang
Tokoh ini memiliki watak seseorang yang suka meledek.
 Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat pedagang adalah seorang yang suka meledek.
“Masa anak sastra bacanya Sinchan, sih. Mas.... Nggak malu sama jakun?” (hal. 12)
4. Alur
Maju. Karena, dalam novel ini bagian alur yang disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.
5. Latar
a. Latar tempat
1) Jakarta. Latar tempat ini diceritakan pada awal cerita. Hal tersebut terlihat dari pernyataan dibawah ini:
”Sore di Jakarta. Langit mendung tapi tidak ada tetesan air yang turun dalam bentuk hujan. Dua orang anak kecil berumur 10 tahun berlari merebut bola. Keduanya berambut pendek.” (hal. 1)
2) Kios pedagang buku. Seperti pada kutipan di bawah ini:
”Pada saat yang bersamaan, tidak jauh dari kios pedagang buku, sebuah mobil berhenti.” (hal.13)
3) Kamar. Seperti pada kutipan dibawah ini:
”Luna menyangga degu dengan kedua tangan di tepi jendela kamar. Kejadian semalam masih melekat dalam ingatan. Farel memberikan kejutan indah. Mata Luna di tutup kain.” (hal. 45)
4) Danau. Danau adalah salah satu latar tempat yang ada dalam novel ”HEART”. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
”Luna dan Farel ada di atas perahu. Air danau memantulkan bayangan mereka.” (hal. 38)
5) Lapangan basket. Lapangan basket adalah salah satu latar tempat yang banyak digunakan dalam cerita novel ”HEART” ini seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
”Biasanya, sore hari ini di lapangan basket itu ada dua orang yang saling mengejar bola. Berebut untuk memasukannya ke dalam ring. Tapi sore itu hanya ada seorang yang duduk termenung di sudut. Entah apa yang dipikirkan Rachel. Ia bukan tipe perempuan yang senang diam dan menyendiri. Sepertinya, kali ini ada sesuatu memberati pikirannya sehingga, membuat perempuan tomboy itu melamun lama-lama.”
6) Bukit. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
”pikiran Rachel semakin kacau. Ia berlari kencang mengikuti angin meniup pepohonan. Dengan nafas yang terengah, Rachel terus berlari menembus bukit.” (hal. 111)
7) Rumah sakit. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
”Di ruang Unit Gawat darurat sebuah rumah sakit di Jakarta, ada beberapa pasien yang datang. Termasuk Luna. Ia terbaring lemah.” (hal.113)
8) Makam. Makam adalah salah satu latar yang mendekati dan bagian akhir pada cerita novel ”HEART”. Seperti pada kutipan dibawah ini:
”Rachel dimakamkan sore ini. Dalam perjalanan menuju ke makam, sudah banyak mobil yang berderet menandakan banyak sekali yang menyaksikan pemakaman Rachel.” (hal. 150)
b. Latar Waktu
1) Pagi hari
”Pagi itu seorang suster membuka tirai kamar tempat Luna terbaring.” (hal. 125)
2) Sore hari
”Sore ini seperti bias, Rachel dan Farel rutin bermain basket. Rachel sudah bersiap-siap dengan pakaian olah raga. Tapi ada sesuatu yang membuat Rachel ceria menjadi lain. Ada kesal yang menggunung tanpa tahu pada siapa ia harus melimpahkannya.” (hal. 85)
3) Malam hari
“Malam itu, di sebuah cafe sudut mall, Rachel duduk sendiri. Ia menjilati es krim sambil membaca komik. Komik yang di buat Luna.” (hal. 27)
c. Latar Suasana
1) Sedih
“Air mata kini membanjiri Luna. Farel lekas menggenggam erat tangan peri kecil itu. Ada perasaan yang ingin selalu melindungi. Ada sikap tulus yang selalu ingin membuat peri kecil itu tidak bersedih.” (hal. 62)
2) Kecewa
“Sambil membungkus kado, Rachel memperhatikan Farel. Wajah sahabatnya itu membuat Farel yang tadi ceria tersapu dengan kekecewaan yang sangat terlihat jelas.” (hal. 68)
3) Gelisah
“Mata kecil itu memandangi wajah Farel dengan gelisah. Setelah berfikir tiga menit, Rachel memutuskan untuk memberi Farel pernapasan buatan.” (hal. 11)
6. Sudut Pandang
Dalam novel “HEART” ini menggunakan sudut pandang serba tahu. Pengarang seolah-olah tahu banyak hal. Pengarang memberi tahu atau melaporkan semua sifat, ciri dan tindak tanduk pelaku. Seperti halnya dalam pernyataan di bawah ini:
”Sepuluh tahun telah mengubah Farel yang takut memanjat pohon menjadi seorang laki-laki berani. Kini genap dua puluh tahun. Tidak banyak perubahan dari Farel kecil. Hanya saja, sekarang laki-laki itu terlihat dewasa. Farel memang tidak banyak berubah. Ia masih suka membaca komik. Itu sebabnya, kenapa pagi ini Farel menyusuri deretan kios penjual buku. Mencari komik favoritnya.” (hal. 11)
7. Gaya Bahasa
Dalam novel ”HEART” ini gaya bahasanya yang digunakan pengarang merupakan bahasa sehari-hari dan bukan merupakan ragam bahasa baku.
8. Amanat
Pengarang menyampaikan pesan bahwa kita harus bisa menjadi orang yang lebih peka. Baik dalam suatu kejadian, ataupun menyangkut perasaan orang lain. Jangan sampai membuat orang lain sedih. Juga, pengarang mengingatkan kepada kita bahwa cinta sejati itu adalah cinta yang berani berkorban dan cinta itu, senang melihat orang yang di cintai bahagia.

C. Unsur Ekstrinsik
Di dalam novel selain memiliki unsur intrinsik juga memiliki unsur ekstrinsik seperti unsur ekstrinsik dalam analisis novel ”HEART” di bawah ini:
1. Nilai Sosial
Nilai sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, dan nilai sosial berhubungan dengan cara seseorang berintrinsik dan bersosialisasi., seperti yang ada dalam kutipan di bawah ini:
Pedagang buku itu hanya tersenyum. Ia lama memperhatikan Farel yang masih mencari-cari sesuatu di kios bukunya. ”Mas..., kalo komik lain mau, ndak?” Farel menjawab dengan mengangkat alis kanan. Pedagang buku masih sabar menyodorkan komik. ”Tapi kurang laku sih...” ”Makannya 10 tawaran ke gue?gitu?” ”yaaa, ndak juga lah. Komiknya lucu loh, mas.”
2. Nilai Agama
Nilai agama merupakan hal yang berhubungan dengan keagamaan, aturan-aturan dan hukum-hukum agama. Seperti yang ada dalam kutip di bawah ini:
”Tuhan...Cobaan apa lagi yang harus aku hadapi ini?”

D. Kesimpulan
Dalam novel ini megisahkan tentang seorang perempuan yang memiliki cinta sejati di hatinya. Walaupun orag yang ia cintai sama sekali tidak mengetahui perasaannya. Dia berani berkorban nyawa demi cinta sejatinya. Tentu tema yang diambil pengarang dalam cerita novel ini adalah tentang percintaan. Isi dari cerita novel ini sangatlah mengesankan karena bisa membuat pembaca terharu.
Dalam cerita novel ini terdapat latar yang beragam, seperti di rumah, di Jakarta, di kios pedagang buku di danau, dan lain-lain. Tetapi ada satu latar yang sering dipakai dalam cerita novel ini yaitu di lapang basket. Karena pelaku utama sering berada di latar tersebut.
Adapun alur yang dipakai pengarang adalah alur maju. Karena, dalam novel ini bagian alur yang disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.
Sudut pandang dalam novel “HEART” ini menggunakan sudut pandang serba tahu. Pengarang seolah-olah tahu banyak hal. Pengarang memberi tahu atau melaporkan semua sifat, ciri dan tindak tanduk pelaku. Dan bahasa yang dipakai oleh pengarang menggunakan bahasa yang sehari-hari dan bukan merupakan ragam bahasa baku.
Selain unsur-unsur intrinsik, di dalam novel ini pun terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berupa nilai-nilai yang berhubungan dengan moral, sosial, agama, sejarah dan pendidikan. Dalam novel ini hanya terkandung dua nilai yaitu nilai sosial dan nilai agama.

E. Biografi Pengarang
Ninit Yunita lahir di Bandung tanggal 19 Juni 1978. Ia menikah dengan Adhitya Mulya. Ninit adalah kontributor untuk beberapa majalah. Novel "Heart" ini adalah novel adaptasi pertamanya.
Ninit adalah penggemar kopi, senang Travelling dan juga seorang Blogger.
F. Hal-hal yang Menarik
1. Ninit adalah seorang penulis novel "Kok Putusin Gue" dan " Test Pack" yang akan diangkat ke layar lebar.
2. Karya-karya Ninit Yunita sangat menarik perhatian pembaca, apalagi novel "Heart" ini.
3. Ninit Yunita selain gemar membuat karya-karya juga dia juga seorang Blogger.

DAFTAR PUSTAKA
Juhara, Erwan. 2005. Cendekia Berbahasa Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta : PT Setia Purna Inves.
Sastosa, Gunawan Budi, Wendi Widya R.D, Uti Darmawati. Terampil Berbahasa
Indonesia Kelas XII Program IPA dan IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departeman Pendidikan Nasional.
Yunita, Ninit. 2007. Heart. Jakarta : Gagas Media.

3 komentar: